Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.

          Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut menentukan apakah proses pertumbuhan dan perkembangan berjalan dengan baik atau tidak. Faktor-faktor tersebut terbagi menjadi dua, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar tumbuhan itu sendiri yang meliputi nutrisi, cahaya, oksigen, air, musim, dan suhu. Sedangkan, faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri yang meliputi gen dan hormon.

a) Faktor Internal
     1) Nutrisi
Semua makhluk hidup memerlukan nutrisi untuk dapat bertahan hidup. Nutrisi juga merupakan salah satu faktor utama utama bagi makhluk hidup agar dapat tumbuh dan dan berkembang. Oleh makhluk hidup, nutrisi diubah menjadi energi yang diperlukan tubuh. Tumbuhan yang kekurangan nutrisi akan mengalami defisiensi nutrisi yang menyebabkan kelainan pada tumbuhan.
     2) Cahaya
Cahaya sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Cahaya yang diperlukan meliputi intensitas cahaya, kualitas, dan lama waktu penyinaran(fotoperiodisme). Cahaya, khususnya sinar matahari, diperlukan tumbuhan untuk berfotosintesis. Tanpa sinar matahari, tumbuhan tidak akan dapat berfotosintesis sehingga tidak akan tumbuh dan berkembang dengan baik.
     3) Oksigen
Semua makhluk hidup memerlukan oksigen oksigen untuk pertumbuhannya, kecuali organisme anaerob.Kekurangan oksigen dapat menyebabkan kelainan pada pertumbuhan dan perkembangan. Jika tidak ada oksigen sama sekali, tumbuhan akan mati. Tanah yang yang baik untuk pertumbuhan tumbuhan pun merupakan tanah yang gembur yang mengandung banyak oksigen.
     4) Air
Air juga merupakan faktor yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Kekurangan atu kelebihan air pada tumbuhan dapat menyebabkan kelainan pada pertumbuhan dan perkembangannya.
     5) Musim
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan juga terpengaruh oleh musim. Sebagai contoh, ada tumbuhan yang berbunga atau berbuah hanya pada musim tertentu. Pergantian musim dapat mempengaruhi dormansi pada biji dan tunas. Musim juga mempengaruhi dalam hal reproduksi, fotoperiodisme, dan pengguguran daun.
     6) Suhu
Suhu lingkungan merupakan faktor yang penting bagi pertmbuhan dan perkembangan tumbuhan karena berkaitan dengan kemampuan tumbuhan dalam melakukan proses biologisnya. Suhu yang rendah atau tinggi dapat menyebabkan enzim tidak dapat bekerja, padahal enzim berfungsi untuk mengedarkan cadangan makanan ke seluruh bagian tumbuhan.

b) Faktor Internal
Hormon merupakan faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Hormon pada tumbuhan disintesis di tempat tertentu pada bagian tumbuhan dan diangkut ke bagian tumbuhan yang membutuhkan. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, yaitu auksin, giberelin, sitokinin, ABA, dan gas etilen.
     1) Auksin
Hormon auksin berfungsi merangsang perpanjangan sel. Hormon auksin alami yang umum ditemukan pada tumbuhan adalah Indolacetic Acid(IAA). Auksin diproduksi Di meristem apikal, selain itu juga ditemukan pada daun muda, bunga, dan buah. Auksin merangsang pertumbuhan melalui pemanjangan sel. Auksin yang terdapat pada meristem apikal batang dapat menghambat pertumbuhan tunas lateral dan menyebabkan dominansi apikal. Auksin yang diproduksi oleh biji menyebabkan pematangan buah. Selama auksin terkonsentrasi pada tumbuhan dan daun, buah dan daun tersebut tidak akan jatuh atau gugur. Auksin juga merangsang pembelahan sel pada jaringan pengangkutan sehingga menumbuhkan jaringan xilem dan floem yang baru.
     2) Giberelin
Giberelin ditemukan pada tahun 1926 oleh Ewiti Kurosawa. Giberelin merupakan hormon yang dapat merangsang pertumbuhan batang melalui pemanjangan dan pembelahan sel. Hormin ini bekerja bersama-sama auksin dan sitokinin. GA3 merupakan hormon alami dari giberelin. Giberelin dihasilkan oleh beberapa organ yang berbeda seperti daun muda, embrio, dan akar. giberelin juga merangsang perkecambahan dan perkembangan kecambah. Selain itu, giberelin juga mempengaruhi pertambahan ukuran buah, merangsang perbungaan, dan merangsang pembentukan tabung polen.
     3) Sitokinin
Secara umum, sitokinin berfungsi untuk merangsang pembelahan dan diferensiasi sel. Sitokinin dihasilkan di daerah akar dan ditransportasikan melalui xilem ke bagian tumbuhan di sebelah atas. Sitokinin mempunyai efek yang berlawanan dengan auksin. Auksin menghambat pertumbuhan tunas lateral, sedangkan sitokinin merangsang pertumbuhan tunas lateral.Sitokinin juga mempunyai efek memperlambat penuaan organ atau jaringan. Misalnya, pada daun, sitokinin memperlambat penuaan daun dengan melakukan perombakan klorofil. Pada bunga dan buah, penuaan diperlambat oleh sitokinin dengan cara menaikkan kecepatan transport nutrisi. Zeatin merupakan bentuk sitokinin alami yang dapat ditemukan pada biji jagung.
     4) Asam Absisat (ABA)
Asam Absisat disebut juga stress hormone. Hormon ini mempunyai kerja yang berlawanan dengan hormon-hormon lain, yaitu mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan sel. dengan demikian, ABA dapat menyebabkan biji dan tunas dalam keadaan dorman. Selain itu, ABA juga menyebabkan penutupan stomata. Hal tersebut membantu tumbuhan dalam menghadapi kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan. Selama musim dingin, ABA dapat dijumpai pada kuncup-kuncup tumbuhan, sehingga menghambat kerja hormon auksin dan giberelin. Pada lingkungan dengan suhu tinggi, ABA dapat mengurangi tingkat fotosintesis dan memperlambat penuaan sehingga membantu dormansi biji.
     5) Gas Etilen
Salah satu fungsi penting gas etilen yaitu merangsang pematangan buah dengan cara meningkatkan enzim yang membantu melunakkan buah. Buah yang matang, selanjutnya akan menghasilkan gas etilen sehingga ada satu buah yang masak diletakkan bersama buah lain yang belum masak maka buah yang masak tersebut akan merangsang pematangan buah yang lain. Selain itu gas etilen juga berfungsi untuk merangsang penebalan batang sebagai respon terhadap lingkungan yang kurang menguntungkan, misalnya angin yang terlalu kencang. Gas etilen juga bekerja sama dengan hormon-hormon lain untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan. Misalnya, gas etilen dan ABA mengatur pengguguran daun, gas etilen dan auksin merangsang pembentukan bunga, gas etilen dan giberelin mengatur perbandingan jumlah bunga jantan dan betina pada tumbuhan monoesis(berumah satu).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ukuran Sel.

PROTEIN

PEMBENTUKAN SEL KELAMIN